A.
Daftar perjalanan bisnis memuat hal-hal berikut.
1.
Waktu
keberangkatan: hari, tanggal, bulan, tahun, dan pukul.
2.
Tempat
tujuan perjalanan bisnis, nama kota atau nama negara untuk perjalanan ke luar
negeri.
3.
Jangka
waktu perjalanan bisnis: jumlah hari/minggu/bulan.
4.
Jenis
transportasi yang dipakai.
5.
Tujuan
perjalanan bisnis.
6.
Kapan
selesai/tiba kembali.
B.
Informasi yang diperlukan oleh administrasi kantor/sekretaris
sebelum menyusun daftar perjalanan bisnis:
a.
Mengetahui
terlebih dahulu rencana perjalanan pimpinan dan kegiatan-kegiatan pimpinan
selama acara perjalanan bisnis tersebut.
b.
Memelajari
timetable (daftar waktu perjalanan). Timetable (daftar waktu perjalanan)
adalah buku yang berisi daftar rute perjalanan, waktu keberangkatan
(departure), waktu kedatangan/tiba di tempat tujuan (arrival), dan jenis alat
transportasi apa yang digunakan (kereta api, mobil, pesawat terbang, atau kapal
laut).
C.
Hal yang perlu diperhatikan oleh administrasi kantor/sekretaris
dalam menyusun perencanaan transportasi perjalanan bisnis, yaitu sebagai
berikut.
1.
Efisiensi
dan efektivitas dalam menentukan jenis transportasi yang digunakan.
2.
Transportasi
untuk saat keberangkatan, kepulangan, dan transportasi yangdigunakan di lokasi
pertemuan bisnis (bila diperlukan).
3.
Menentukan
jenis transportasi yang digunakan.
ü Dalam menentukan jenis transportasi di atas, seorang administrasi
kantor/sekretaris harus sudah mengetahui dengan pasti tempat/lokasi perjalanan
bisnis pimpinan.
ü Faktor lamanya jangka waktu pertemuan bisnis akan menjadi
pertimbangan dalam menentukan jenis kendaraan. Jika menggunakan kendaraan dinas
biasanya hanya untuk 1–2 hari, tetapi bila waktunya lebih dari dua hari akan
lebih efektif menggunakan jasa biro jalanan kereta api, atau kendaraan pribadi
pimpinan.
ü Dalam menyusun rencana transportasi, sebaiknya administrasi
kantor/sekretaris harus memiliki daftar lengkap tentang:
1)
nama
dan alamat biro-biro perjalanan,
2)
nama-nama
maskapai penerbangan,
3)
jadwal
perjalanan kereta api.
D.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan akomodasi
perjalanan bisnis:
§ Pemesanan kamar hotel sebaiknya dilakukan sehari sebelumnya, bisa
dilakukan melalui telepon, faksimile, atau pesan langsung saat tiba di hotel.
Gunakan nama pemesan yang benar sesuai KTP untuk memudahkan pengecekan.
§ Check In dilakukan pada saat memesan kamar di bagian reservation
(pemesanan) atau front office (resepsionis). Petugas akan memberitahu tentang
beberapa fasilitas serta sarana yang dimiliki hotel.
§ Check Out , pada umumnya hotel menentukan waktu check out sekitar
antara pukul 12.00 – 14.00 di hari terakhir menginap, di mana tamu hotel
kemudian menyerahkan kunci kamar dan memeriksa barang-barang yang dibawa.
Biasanya dalam proses check out, resepsionis akan menghubungi bagian-bagian di
hotel tersebut, seperti restoran, kafe, bar untuk mengetahui fasilitas apa saja
yang telah digunakan oleh tamu yang belum dibayar.
§ Cara pembayaran, biasanya pembayaran dilakukan pada saat check in,
sesuai lamanya waktu menginap dan kelas kamar yang dipilih, pembayaran ini
hanya untuk biaya kamar. Untuk biaya-biaya lain, seperti makan minum dibayar
langsung setelahnya (saat check out). Tetapi ada pula beberapa hotel yang
memakai sistem pembayaran kamar dan fasilitas lainnya dilakukan pada saat akan
check out.
E.
Jenis-jenis pembiayaan dalam perjalanan bisnis:
-
Biaya
dokumen perjalanan. Misalnya, biaya pengurusan paspor, biaya fiskal dan airport
tax, biaya exit permit, dan biaya health certificate.
-
Biaya
transportasi, meliputi biaya transport pulang pergi, dan biaya transport lokal
selama dalam perjalanan bisnis.
-
Biaya
akomodasi.
-
Biaya
acara/kontribusi penyelenggaraan acara. Misalnya biaya seminar, biaya
pelatihan.
-
Biaya
meals entertainment, yaitu biaya yang digunakan untuk menjamu relasi.
-
Biaya
konsumsi.
-
Biaya
lunsum/perdien, yaitu biaya pengganti selama bekerja di luar perusahaan.
F.
Langkah-langkah dalam menyusun laporan pembiayaan perjalanan
bisnis:
1.
Mengumpulkan
bukti-bukti pengeluaran, seperti kuitansi, bon, nota, atau catatan-catatan
kecil bukti pengeluaran uang.
2.
Mengelompokkan
bukti pengeluaran tersebut ke dalam pos-pos. Misalnya, pos biaya penginapan,
pos biaya transportasi, pos biaya entertainment (biaya yang dikeluarkan untuk
menjamu mitra/relasi bisnis), pos biaya makan-minum, dan pos pengeluaran
lainnya.
3.
Menjumlah
secara keseluruhan pos pengeluaran tersebut, sehingga akan terlihat jumlah
nominal uang yang sudah dikeluarkan perusahaan untuk perjalanan bisnis
pimpinan.
http://purenama.blogspot.co.id/2012/03/memproses-perjalanan-bisnis.html
0 komentar:
Post a Comment